Budaya Desa Pinamorongan

Di desa Rumbia ada suatu tempat yang dikeramatkan sebagai tempat pelaksanaan ritual kepercayaan penduduk yaitu bukit Watuleley dimana di puncaknya terdapat suatu pohon beringin. Dibawah pohon beringin tersebut terdapat batu besar yang bagian atasnya datar tempat meletakkan sesajen (pawèlètan) terhadap arwah leluhur oleh para tonaas desa ketika mengadakan ritual kepercayaannya.

Selang beberapa saat mereka menjalani kehidupan di Rumbia suatu waktu sekitar tahun 1625 terjadi perang antar suku yaitu suku Mongondow dengan Minahasa. Penduduk suku Mongondow mendarat di sebuah desa di tepi pantai yang sekarang dikenal dengan Tumpaan karena di desa tersebut dikatakan tinumpaan nè Mongondow. Kemudian mereka masuk menyerang ke daerah Minahasa. Didesa Rumbia terjadi perlawanan yang besar dari suku Minahasa termasuk dari penduduk Rumbia. Sebelum berperang para tonaas pemimpin pasukan mengadakan ritual di puncak Watuleley untuk memperoleh kekuatan dan kekabalan dari opo'-opo' leluhur agar mampu mengalahkan musuh.